YUK DAPATKAN PROMO RAPID ANTIGEN BULAN APRIL **PelitaNews** JAGA DIRI DAN KELUARGA DARI COVID 19 DENGAN MELAKUKAN 3M **PelitaNews** MAU TAU BUAH APA SAJA YANG MENGGANGU KERJA OBAT SAAT DIMAKAN BERSAMAAN? **PelitaNews**

Rabu, 03 Maret 2021

Sunat, Tidak Wajib ?

Sunat Sekarang Dapat Dilakukan Sambil Santai

Di antara seluruh masyarakat Indonesia yang sudah bisa baca tulis, siapa yang tidak kenal dengan istilah Sunat ?

Sesuatu yang bisa membuat merinding disko (bagi anak cowok) yang mendengarkannya, sampai perasaan penuh harapan akan mendapatkan hadiah setelah selesai sunat.

Sunat adalah sebuah tradisi. Sudah lama dilakukan di Indonesia. Sudah banyak "kulit-kulit" kulup yang bertumbangan di negeri ini.

Teknik sunat berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran. Dimulai dari kisah sunat menggunakan bilah bambu/sembilu (mungkin ada dari Anda yang sempat mengalaminya?), menggunakan pisau yg dibersihkan saja (ini terjadi di daerah Afrika - entah di Indonesia) tanpa obat bius 😱, lalu menggunakan alat medis gunting-pisau bedah dan obat bius, hingga sekarang sampai alat laser.


Sunat menjadi hal yang sedikit kurang menakutkan dibandingkan yang dulu-dulu, dengan waktu pemulihan yang lebih cepat pula.

Apakah Semua Anak Cowok Harus Disunat?

Jika pertanyaannya harus atau tidak harus, maka pertimbangannya bisa beragam. Ada yang melihat dari masalah tradisi dan budaya, termasuk latar belakang agama. Umat muslim, sebagai contoh, menjadikan sunat (khitan) sebagai suatu kewajiban.[1] Sedangkan, di beberapa kebudayaan di Indonesia, sunat bukanlah suatu kewajiban, melainkan sebuah piihan. Kalau di negara Afrika, sunat merupakan tradisi -yang memerlukan suatu ritual khusus sebelum memulainya- untuk menunjukan kesiapan seorang anak cowok untuk masuk ke tahapan dewasa.[2]


Dari Sisi Medis Bagaimana ?

Memandang dari sisi medis memiliki jawaban yang sedikit berbeda. Medis tidak melulu memberikan jawaban wajib atau tidak wajib, melainkan : gawat atau tidak gawat. Sunat di sini lebih terutama dipandang sebagai upaya untuk menyelamatkan "nyawa" seseorang. Jika sunat bukan merupakan upaya untuk menyelamatkan "nyawa" seseorang, maka pertimbangan sunat tersebut dapat mengacu pada pencegahan atas kejadian/penyakit yang mungkin saja mengganggu kesehatan. Bahasa umumnya : sebagai tindakan preventif. 

Apa Saja Keadaan Gawat yang Perlu Sunat Sebagai Pengobatan ?

Ada beberapa penyakit yang perlu penanganan segera dengan melakukan tindakan sunat. Ini dia 3 diantaranya :

1. Phymosis

Phymosis ini kejadian di mana ujung kulit kulup sulit untuk terbuka. Kalau kulit kulup sulit terbuka, maka air kencing akan sulit untuk keluar dari lubang kencing. Biasanya akan muncul bentukan seperti balon pada ujung penis saat kencing. Jika terus menerus seperti ini maka akan meningkatkan resiko infeksi pada penis. Anak-anak biasanya akan mengeluhkan sakit ketika kencing.[3,4]





2. Balanitis Berulang

Balanitis ini adalah istilah medis untuk menunjukan bengkaknya bagian kepala penis dan kulit kulup oleh karena peradangan ataupun infeksi.[3,4] Kejadian balanitis yang berulang dapat disebabkan karena aliran kencing yang tidak baik, seperti yang diterangkan di atas. 

Apa jadinya jika infeksi berulang terjadi pada penis anak-anak atau orang dewasa? Tentunya akan menyebabkan "kerusakan" (pada bagian penis) yang didapatkan...plus infeksi yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.😖

3. Paraphimosis

Kebalikan dari Phymosis, paraphimosis adalah keadaan di mana kulit kulup tidak dapat dibalikan ke posisi semula (setelah sebelumnya sempat ditarik ke belakang). Biasanya, baik sengaja ataupun tidak, anak-anak sering memainkan kulit kulupnya dengan menarik-narik ke belakang. Harusnya, kulit kulup itu dapat dengan mudah kembali ke posisi semula. Namun, tak jarang juga sulit atau tidak dapat kembali ke posisi semula.[3,4]

Kasus paraphimosis ini adalah kasus yang GAWAT dan DARURAT. Kulit kulup yang tidak dapat kembali ke posisi semula tersebut dapat menekan/mencekik aliran darah yang menuju ujung penis. Jika aliran darah berkurang, maka dapat menyebabkan kerusakan pada ujung/kepala penis. Ujung/kepala penis yang awalnya berwarna merah pink dapat berubah menjadi merah kebiruan --> kebiruan total --> hitam --> tamat (kematian jaringan). Semakin lama dibiarkan, maka kerusakannya akan semakin parah. 

Inilah salah satu yang dikatakan : "mengancam nyawa" dengan cepat!



Selain hal di atas, sunat dapat dipertimbangkan sebagai pencegahan/preventif terhadap penyakit seperti : kanker penis dan penyakit menular seksual.

Terkait pencegahan terhadap penyakit menular seksual, maka keuntungan dari sunat juga dapat "dinikmati" oleh pasangan (wanita). Di balik kulit kulup (daerah antara kulit dengan leher kepala penis) merupakan area yang sulit untuk dibersihkan. Di sana dapat tersimpan banyak "harta" kotoran (jika tidak dibersihkan dengan baik) yang berpotensi juga sebagai tempat kuman penyakit menular seksual. Sebaliknya, saat selesai disunat, maka kepala penis hingga bagian lehernya akan ter-expose dan mudah untuk dibersihkan. Penis yang bersih dan tidak mengandung kuman penyakit tentunya akan aman bagi wanita juga saat akan berhubungan. 

Informasi tentang penyakit menular seksual, nanti akan kami sampaikan di episode yang lain ya.

Nah, siapa dari anak Anda yang belum sunat? Semoga informasi ini dapat membantu Anda sebagai pertimbangan dalam memutuskan untuk melakukan sunat pada anak-anak Anda.


Untuk pertanyaan dan informasi lebih lanjut, silakan dapat menulis di kolom komentar ya.

,Salam sehat.😊


Praktik Pelita Kasih
Melayani : Sunat Laser Anak dan Dewasa.
Informasi dan Jadwal dapat melalui WA Admin klik >>DI SINI<<


Sumber :

1. https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/6.%20Khitan-Medis%20Islam.pdf

2. WHO. 2010. Traditional Male Circumcision in Eastern and Southern Africa : a Systematic Review of Prevalence and Complication.

3.https://www.nhs.uk/conditions/circumcision-in-men/#:~:text=Circumcision%20is%20a%20relatively%20simple,stitched%20together%20using%20dissolvable%20stitches.

4. WHO. 2009. Manual for Male Circumcision under Local Anaesthesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut Anda ?