YUK DAPATKAN PROMO RAPID ANTIGEN BULAN APRIL **PelitaNews** JAGA DIRI DAN KELUARGA DARI COVID 19 DENGAN MELAKUKAN 3M **PelitaNews** MAU TAU BUAH APA SAJA YANG MENGGANGU KERJA OBAT SAAT DIMAKAN BERSAMAAN? **PelitaNews**

Minggu, 09 April 2023

Antara Ketindihan dan Sesak Saat Tidur, Jangan Salahkan Setan Dulu.

sumber gambar : https://www.verywellhealth.com/paroxysmal-nocturnal-dyspnea-pnd-1746141

Fenomena ketindihan sudah sering dikenal di masyarakat Indonesia. Masyarakat sering kali menilai kondisi ini disebabkan oleh aktivitas gaib seperti ditindih/ditahan oleh makhluk gaib. Jika kita menilai dari sisi medis, kondisi ketindihan atau sesak saat tidur bisa jadi merupakan kondisi adaptasi tubuh kita.

Pada kondisi ketindihan, terjadi ketidaksesuaian antara kondisi otak yang sudah mulai terbangun dengan tubuh yang masih tertidur. Kondisi peralihan ini menyebabkan kita sudah cukup sadar secara pikiran, namun tubuh masih dalam proses penyesuaian untuk bangun. Kondisi gap ini menyebabkan tubuh sulit untuk bergerak dalam beberapa menit. Hingga singkronisasi dapat terjadi, maka pikiran dan tubuh dapat bangun secara penuh. Nah, untuk situasi di atas dikenal dengan sebutan sleep paralysis [1]

Bagaimana kondisi tiba-tiba sesak saat tertidur? Kondisi ini memiliki mekanisme yang berbeda. Pada malam hari (menjelang subuh) hormon-hormon tubuh saat tertidur menyebabkan jumlah cairan banyak mengisi pembuluh darah. Selain itu, respon pernafasan paru dan respon pompa jantung akan lebih menurun saat kondisi tidur. Hasilnya, jantung mendapatkan jumlah cairan cukup banyak. Pada kondisi jantung yang sehat (dengan kemampuan pompa yang baik) jumlah cairan yang meningkat ini tidak menyebabkan gangguan pada tubuh manusia. Lain halnya ketika fungsi pompa jantung terganggu (yang banyak dialami pada pasien dengan gangguan jantung, pasca serangan jantung, atau gangguan jantung bawaan) maka jumlah cairan yang meningkat menyebabkan kelelahan pompa jantung. Hasilnya, cairan yang seharusnya dipompakan ke seluruh tubuh malah "menyangkut" di area paru-paru. Penumpukan cairan di paru-paru ini yang menimbulkan kondisi sesak saat tidur, yang "memaksa" kita untuk terbangun mencari udara segar. Ketika terbangun, cairan yang sebelumnya banyak mengalir ke jantung dan paru-paru akan melambat dan didistribusikan pada bagian bawah tubuh (dalam hal ini yang tersering adalah bagian kaki) untuk mengurangi kelebihan aliran tersebut. Ingat prinsip fisika, cairan akan mengalir ke area yang lebih rendah, bukan? Dengan pengurangan aliran ke jantung ini maka kondisi sesak akan berkurang seketika.

Untuk kondisi sesak saat tidur ini dikenal dengan sebutan paroxysimal nocturnal dyspnea [2]

Nah, dari sini kita bisa menilai bahwa kondisi ketindihan ataupuan sesak saat tidur bukan semata-mata karena tertindih setan/hantu.

Biarlah praduga itu ditahan dulu supaya kita tidak asal menuduh, ya.


Sumber Pustaka :

1. https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/ketahui-penyebab-ketindihan-berdasarkan-fakta-medis-di-sini

2. Mukerji. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition.

Minggu, 05 Juni 2022

MCVU Update XXI : Malang Cardiovascular Update 21


 

1st Announcement!


PERKI Malang Raya and Department of Cardiology and Vascular Medicine Faculty of Medicine Universitas Brawijaya - dr. Saiful Anwar Hospital


Present to you our highly-anticipated event :

21st Malang Cardiovascular Update

Multidisciplinary Approach for Cardiovascular Risk Assesment and Management


📅 Date: November 4-6th, 2022


We're looking forward for your participation! 


For more information :

malangmcvupdate.com

or

📞 Tami 0853-3459-9233