Suasana Penanganan Kasus Difteri |
Bagaimana jadinya jika penyakit yang “diyakini” sudah lama
hilang, sekarang muncul lagi? Bahkan menyerang dengan ganasnya, sampai menjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB)! Itulah yang sedang terjadi pada Penyakit Difteri.
Penyakit yang “diyakini” hilang karena suksesnya imunisasi DPT pada anak.
Rupanya, kesuksesan itu tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. MUlai
bertumbangan korban Penyakit Dipteri di Jawa. Bagaimana dengan wilayah yang
lainnya? Dengan meningkatnya arus transportasi, maka mungkin saja penyakit ini
akan berkembang di tempat-tempat lain, bahkan sampai pelosok Indonesia.
Sudah banyak informasi kesehatan yang menceritakan tentang penyakit
Dipteri ini. Tapi, ada satu hal yang menarik bagi kami untuk dicermati, seperti
yang ditanyakan salah satu Klien Pelita Kasih :
“Dok, apakah ada vaksin Dipteri untuk ORANG DEWASA? Dan,
apakah Saya PERLU di- vaksin ?”
Ini pertanyaan menarik, dan akan kami bahas dalam artikel
ini. Begini jawabanya :
1.
Dok, apakah ada vaksin Dipteri untuk ORANG
DEWASA ?
Jawabannya : ADA. Untuk orang dewasa yang
telah memiliki riwayat VAksin DPT lengkap semasa anak dapat dilakukan booster
setiap 10 tahun sekali. Booster artinya penguatan.
Loh, kenapa perlu penguatan ?
Pada kasus Vaksin DPT, daya tahan tubuh
untuk mengenali kuman Dipteri perlu “diingatkan” lagi. Ibarat seorang siswa
yang harus diingatkan terus menerus tentang rumus pelajaran, begitu juga hasil
penelitian menunjukan, seiiring dengan waktu daya pengenalan pertahanan tubuh
menurun terhadap kuman Dipteri dan racunnya, sehingga – ya itu tadi - perlu
diingatkan lagi.
Berarti menggunakan vaksin yang seperti
bayi itu, dok?
Oh bukan! Vaksin yang digunakan bukan
Vaksin DPT pada bayi/balita. Tapi menggunakan Vaksin Td atau Tdap. Vaksin Td
ini hanya menggunakan bagian Dipteri yang sudah sangat dikurangi/dilemahkan.
Begitu juga, bagian Pertusis yang terdapat di dalam vaksin hanya partikelnya,
bukan seluruh bagian bakteri. Kenapa menggunakan yang sudah sangat dilemahkan
atau partikel-partikelnya saja? Karena tujuannya hanya untuk MENGINGATKAN tubuh
saja sehingga PERTAHANAN TUBUH kembali BANGUN. Di samping itu, Td/Tdap hanya
menimbulkan reaksi pasca vaksin yang minimal pada tubuh. Jadi, lebih aman untuk
orang dewasa.
Bagaimana dengan orang dewasa yang TIDAK
JELAS status imunisasinya ?
Nah, untuk orang dewasa yang status
imunisasinya galau seperti ini perlu teknik khusus. Kita dapat melakukan tes
terlebih dahulu untuk melihat status daya tahan tubuh terhadap penyakit
Dipteri. Tes yang digunakan adalah Tes Schick.
Jika Tes Schick hasilnya negatif, berarti antitoxin
dalam tubuh Anda memadai untuk melawan Difteri.
Sedangkan jika Tes Shick menunjukan hasil
postif, artinya antitoxin dalam tubuh Anda tidak dapat menghadapi Dipteri.
(Global
Programme for Vaccine and Immunization. Expanded Programe on Immunization. WHO,
1996)
Rekomendasi lainnya menyarankan bagi Anda
yang belum dilakukan vaksin atau vaksin tidak jelas maka harus segera
mendapatkan vaksin Td, kemudian setelah
dapat melakukan vaksinasi Dipteri lengkap minimal 3 dosis.
(The Expanded
Programe on Immunization in the European Region of WHO, 1994)
Di Indonesia sendiri,rekomendasi jadwal
vaksin orang dewasa secara umum dapat dilihat pada gambar berikut :
2 2. Apakah Saya PERLU di-Vaksin ?
Ketika terjadi status luar biasa Dipteri di
Indonesia sekarang ini, jawabannya PERLU.
Ada beberapa profesi/pekerjaan yang lebih
diprioritaskan (high risk group) untuk mendapatkan vaksin ini. diantaranya :
a.
Militer/Polisi
b.
Tenaga kesehatan dan yang kontak dengan orang
sakit
c.
Guru yang kontak dengan anak-anak
d.
Keluarga dari penderita Dipteri
e.
Ibu hamil
Begitu ya, bapak/ibu jawaban dari kami. Semoga informasi kami bermanfaat.
Salam hangat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana menurut Anda ?