YUK DAPATKAN PROMO RAPID ANTIGEN BULAN APRIL **PelitaNews** JAGA DIRI DAN KELUARGA DARI COVID 19 DENGAN MELAKUKAN 3M **PelitaNews** MAU TAU BUAH APA SAJA YANG MENGGANGU KERJA OBAT SAAT DIMAKAN BERSAMAAN? **PelitaNews**

Jumat, 15 Desember 2017

SERANGAN MAUT DIFTERI : BAGAIMANA DENGAN ORANG DEWASA ?

Suasana Penanganan Kasus Difteri


Bagaimana jadinya jika penyakit yang “diyakini” sudah lama hilang, sekarang muncul lagi? Bahkan menyerang dengan ganasnya, sampai menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)! Itulah yang sedang terjadi pada Penyakit Difteri. Penyakit yang “diyakini” hilang karena suksesnya imunisasi DPT pada anak. Rupanya, kesuksesan itu tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. MUlai bertumbangan korban Penyakit Dipteri di Jawa. Bagaimana dengan wilayah yang lainnya? Dengan meningkatnya arus transportasi, maka mungkin saja penyakit ini akan berkembang di tempat-tempat lain, bahkan sampai pelosok Indonesia.

Sudah banyak informasi kesehatan yang menceritakan tentang penyakit Dipteri ini. Tapi, ada satu hal yang menarik bagi kami untuk dicermati, seperti yang ditanyakan salah satu Klien Pelita Kasih :

“Dok, apakah ada vaksin Dipteri untuk ORANG DEWASA? Dan, apakah Saya PERLU di- vaksin ?”
Ini pertanyaan menarik, dan akan kami bahas dalam artikel ini. Begini jawabanya :
1.       Dok, apakah ada vaksin Dipteri untuk ORANG DEWASA ?
Jawabannya : ADA. Untuk orang dewasa yang telah memiliki riwayat VAksin DPT lengkap semasa anak dapat dilakukan booster setiap 10 tahun sekali. Booster artinya penguatan.

Loh, kenapa perlu penguatan ?

Pada kasus Vaksin DPT, daya tahan tubuh untuk mengenali kuman Dipteri perlu “diingatkan” lagi. Ibarat seorang siswa yang harus diingatkan terus menerus tentang rumus pelajaran, begitu juga hasil penelitian menunjukan, seiiring dengan waktu daya pengenalan pertahanan tubuh menurun terhadap kuman Dipteri dan racunnya, sehingga – ya itu tadi - perlu diingatkan lagi.

Berarti menggunakan vaksin yang seperti bayi itu, dok?

Oh bukan! Vaksin yang digunakan bukan Vaksin DPT pada bayi/balita. Tapi menggunakan Vaksin Td atau Tdap. Vaksin Td ini hanya menggunakan bagian Dipteri yang sudah sangat dikurangi/dilemahkan. Begitu juga, bagian Pertusis yang terdapat di dalam vaksin hanya partikelnya, bukan seluruh bagian bakteri. Kenapa menggunakan yang sudah sangat dilemahkan atau partikel-partikelnya saja? Karena tujuannya hanya untuk MENGINGATKAN tubuh saja sehingga PERTAHANAN TUBUH kembali BANGUN. Di samping itu, Td/Tdap hanya menimbulkan reaksi pasca vaksin yang minimal pada tubuh. Jadi, lebih aman untuk orang dewasa.

Bagaimana dengan orang dewasa yang TIDAK JELAS status imunisasinya ?

Nah, untuk orang dewasa yang status imunisasinya galau seperti ini perlu teknik khusus. Kita dapat melakukan tes terlebih dahulu untuk melihat status daya tahan tubuh terhadap penyakit Dipteri. Tes yang digunakan adalah Tes Schick.
Jika Tes Schick hasilnya negatif, berarti antitoxin dalam tubuh Anda memadai untuk melawan Difteri.
Sedangkan jika Tes Shick menunjukan hasil postif, artinya antitoxin dalam tubuh Anda tidak dapat menghadapi Dipteri.
(Global Programme for Vaccine and Immunization. Expanded Programe on Immunization. WHO, 1996)
Rekomendasi lainnya menyarankan bagi Anda yang belum dilakukan vaksin atau vaksin tidak jelas maka harus segera mendapatkan vaksin  Td, kemudian setelah dapat melakukan vaksinasi Dipteri lengkap minimal 3 dosis.
(The Expanded Programe on Immunization in the European Region of WHO, 1994)

Di Indonesia sendiri,rekomendasi jadwal vaksin orang dewasa secara umum dapat dilihat pada gambar berikut :



2    2. Apakah Saya PERLU di-Vaksin ?
Ketika terjadi status luar biasa Dipteri di Indonesia sekarang ini, jawabannya PERLU.
Ada beberapa profesi/pekerjaan yang lebih diprioritaskan (high risk group) untuk mendapatkan vaksin ini. diantaranya :
a.       Militer/Polisi
b.      Tenaga kesehatan dan yang kontak dengan orang sakit
c.       Guru yang kontak dengan anak-anak
d.      Keluarga dari penderita Dipteri
e.      Ibu hamil

Bapak/Ibu HARUS ingat bahwa penyakit Dipteri itu SANGAT BERBAHAYA dan dapat MENULAR DENGAN CEPAT melalui cipratan air liur saat berbicara atau bersin/batuk. Jadi, di samping vaksin, yang tidak kalah PENTING MELENTING adalah pencegahan melalui ETIKA BATUK/PILEK. 
Tutuplah mulut dan hidung ketika sedang batuk/bersin. Ajarkan kepada anak-anak sejak sekarang, supaya bisa menjadi kebiasaan di kemudian hari.

Begitu ya, bapak/ibu jawaban dari kami. Semoga informasi kami bermanfaat. 
Salam hangat,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut Anda ?