Kita telah ditipu besar-besaran, kisanak !
Tipu-tipu apa lagi ini,dok?
Tipu-tipu kebiasaan dan kini menjadi budaya
di Indonesia.
Coba Saya tanya. Lebih malu mana :
Ya pasti kentut lah… =)
Kenapa kentut di depan orang malah lebih
malu dibandingkan merokok di depan orang?
Kentut keluar dari badan,secara umum
melalui mekanisme normal. Sedangkan asap rokok keluar dari badan sudah pasti BUKAN mekanisme normal. Bukankah hal yang normal itu jauh lebih baik daripada
yang tidak normal?? Betul..Betul..Betul…
Kedua, aroma kentut secara umum sedap-sedap
membahana. Sampai orang harus geleng-geleng kepala, sambil menutup hidung.
Apakah aroma asap rokok lebih baik ? Aroma benda terbakar tentu tidak lebih
baik dari aroma kentut. Banyak juga orang yang menututp hidung, ya kan? Atau,
ada yang mau mencoba asap rokok gratisan? Langsung menghirup semua asap rokok
yang keluar dari mulut orang?
Jika memang ada, berarti benar-benar
Pengabdi Gratisan ya =)
Ketiga, seseorang yang bisa kentut umumnya
menunjukan fungsi pencernaan yang baik. Kecuali jika kentut terus-terusan
seperti suara senapan mesin…mungkin pencernaannya sedang “berperang” di dalam.
Ada sesuatu yang perlu diperiksa di dokter.
Sedangkan jika ada asap yang keluar dari
pernafasan…mungkin paru-parunya sedang berubah menjadi knalpot. Bukan hal yang
wajar/normal. Dan hampir pasti, asap yang masuk ke paru-paru (lalu dikeluarkan
lagi) tersebut mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh.
Dari tiga penjelasan di atas, sudah terang
benderang bahwa lebih memalukan untuk merokok di depan orang dibandingkan
kentut di depan orang. Tapi kenapa yang terjadi malah sebaliknya?
Mungkin…
1. Kita sudah dicuci otak oleh
iklan rokok yang menunjukan kegagahan dan kebersamaan saat merokok. Tapi, bukan
iklannya yang perlu disalahkan. Iklan rokok sekarang kan tidak ada yang
“benar-benar” mengajak seseorang untuk merokok. Ya to?? Jadi, kembali lagi pintar-pintar kita saja yang mengolah info
dari iklan tersebut.
2. Kita sudah dicuci otak oleh
aktor-aktor film (khususnya film laga yang macho-macho dan seksi-seksi). Pernah
lihat James Bone dan para kekasihnya berlaga sambil kentut ? Atau Silverster
Stallon menembaki musuhnya sambil kentut? Yang ada, dalam beberapa episode
laganya, mereka menunjukan gaya macho dengan menghisap rokok. Seandainya gaya
macho mereka dengan cara kentut, mungkin kentut di muka umum akan lebih
berwibawa.
Apalagi jika menonton film gangster ala Hongkong. Hampir pasti di
setiap adegan ada anggota gang yang merokok (mau itu cowok atau cewek). Ya…aktingnya
biar terlihat seram. Jika anggota gangster kerjaanya kentut, mana ada kelihatan sangarnya. Ya gak??
Jadi, secara tidak
langsung, di alam bawah sadar kita sudah dicuci dengan tampang macho dan seksi
itu adalah yang merokok. Inilah tampaknya kita harus cuci ulang lagi pikiran
kita untuk kembali ke alam yang benar.
3. Sebenarnya kita belum
benar-benar paham bahaya rokok bagi kesehatan. Tidak hanya bagi kesehatan diri
tetapi bagi orang lain.
Anda tahu rokok tidak baik
bagi kesehatan diri Anda? Tahu jika rokok juga berbahaya bagi kesehatan orang
lain?
Kalau ada yang bilang
“sudah tau dok” tapi masih aja merokok atau dekat-dekat dengan orang yang
merokok, itu berarti ANDA HANYA PURA-PURA TAHU. Mungkin Anda TEMPE.
Sama seperti Saya juga sok
tahu, tapi sok tahu yang berpendidikan =)
Sama seperti hampir semua
orang TAHU jika ular kobra itu beracun dan membahayakan tubuh, setiap orang
yang berpapasan dengan ular kobra PASTI menghindar (sambil lari
terbirit-birit), atau malah mencoba untuk membunuh ular tersebut. Ini baru
namanya ilmu PASTI TAHU, karena benar-benar tahu sehingga mencari jalan untuk
menghindari bahaya.
Semoga banyak orang yang
tahu bahwa rokok itu berbahaya juga menerapkan ilmu PASTI TAHU ini ya.
4.
Biasanya ada alasan : keluarga
saya atau orang tua saya tetap sehat sampai tua meski merokok? Gak ada masalah
kesehatan sedikit pun tuh?
Itu namanya kelompok
mencari pengalihan dengan sampel yang terdekat. Coba dicek contoh orang lain
yang merokok lalu akhirnya sakit, lalu akhirnya menderita, dan akhirnya mati.
Matipun masih menyusahkan keluarga yang masih hidup karena biaya berobat yang
tinggi. Sudah ketemu contohnya? Kalau belum,coba piknik ke Rumah Sakit di
ruangan penyakit dalam. Pasti anda akan menemukan contohnya. Tidak ada satu,
mungkin dua atau lebih.
Hayo, masih mau dibandingkan
??
Sebagai pembanding, Anda bisa membaca hasil
penelitian dari ribuan orang (bahkan secara gabungan bisa menjadi puluhan ribu
orang) terkait pengaruh merokok bagi kesehatan.
Itupun jika Anda masih tidak percaya jika
rokok berbahaya bagi kesehatan.
Tapi, jika sudah bacapun masih ngotot
bilang gak masalah bagi kesehatan,
maka pikiran Anda sudah terselimuti asap rokok yang terlalu pekat!
Trus, kalau dokter ditanya : kentut di depan orang atau merokok di depan orang?
Ya...kalau milih sih kentut-in orang yang merokok.... =))
Berikut link yang bisa menjadi bahan pencerahan Anda :
www.cdc.gov/tobacco/index.htm
www.lung.org
www.who.int/tobacco
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana menurut Anda ?