Pernah suatu
kali ketika berada di trevel seorang ibu memberikan pertanyaan yang sederhana
tapi harus teliti menjawabnya :
“Pak dokter, MSG
itu baik atau tidak buat kesehatan ? Apa benar bisa buat anak-anak jadi bodoh
?”
MSG (Mono Sodium
Glutamat) adalah bahan yang digunakan untuk memberikan rasa lebih gurih pada
makanan. Saya rasa ibu-ibu penguasa dapur paling tahu hal ini. MSG akan
meningkatkan cita rasa makanan sehingga anak-anak –terutama- akan lebih
semangat makan.
Sekilas
info,para pakar makanan telah mengetahui bahwa dengan meningkatkan rasa
makanan,maka selera makan seseorang akan meningkat. Itu baru menyentuh saraf di
lidah. Bagaimana jika menyentuh saraf-saraf yang lain seperti saraf penglihatan
(tampilan yang menarik), dan saraf pengindu (aroma yang sedap) maka akan
semakin meningkatkan selera makan seseorang.
Di Indonesia
sendiri, begitu banyak makanan yang menggunakan MSG. Mulai dari makanan yang
bisa dipandang di jalanan, sampai makanan yang dipandang di dapur rumah
sendiri. Begitu terpaparnya dan (sepertinya) tergantungnya masyarakat Indonesia
dengan MSG memberikan pertanyaan kritis pada ibu yang peduli kesehatan
keluarganya :
AMAN, GAK SIH MSG BUAT KESEHATAN KELUARGA SAYA ?
AMAN, GAK SIH MSG BUAT KESEHATAN KELUARGA SAYA ?
Siapa yang
setuju MSG itu aman ?
Siapa yang tidak
? Hayo angkat tangan…. =)
Kita ulas secara
ilmiah ya, Sahabat Sehat.
Di Amerika, FDA
(Food and Drug Administration) adalah organisasi seperti BPOM di Indonesia yang
begitu selektif mengevaluasi dan mengawasi makanan serta obat yang beredar di
masyarakat. Hasil kajian FDA hingga saat ini menunjukan bahwa MSG dimasukan
“aman digunakan dalam konsumsi makanan”. Begitupun badan pangan Indonesia (BPOM) memberikan rekomendasi bahwa MSG “aman
digunakan dalam konsumsi makanan”.
Ulasan yang diberikan oleh New Zealand Food Safety Authority mengatakan bahwa MSG aman
digunakan dalam makanan. Namun akan
memiliki dampak yang berbeda jika dikonsumsi tanpa makanan. Maksudnya hanya
mencocol MSG langsung ke mulut kita.
Apakah artinya semua sepakat MSG aman ?
Tunggu dulu!
Beberapa ahli berpendapat lain.
Bagi beberapa orang, MSG memberikan reaksi berupa sakit kepala, kesemutan,
terasa panas yang tiba-tiba, otot terasa tegang, dan bahkan terasa kelemahan
secara umum. Gejala ini sering dikenal dengan sebutan Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Harap maklum, di berbagai
restoran Cina, masakan-masakan banyak menggunakan MSG sebagai penyedap rasa.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan Nakanishi dkk, pada tikus mencit
menunjukan MSG berpotensi menyebabkan gangguna pada organ hati berupa
peradangan. Sangat dimungkinkan kaitannya dengan pengaruh MSG pada kasus
autoimun.
Istilah Autoimun itu apa lagi ???
Autoimun itu penyakit yang disebabkan oleh sistem pertahanan tubuh kita
sendiri. Seperti tubuh kita diserang oleh bagian dari tubuh kita sendiri. Seperti
wajah kita dipukul oleh tangan kita sendiri!
Penelitian yang dilakukan Amod Sharma dkk pada objek tikus yang diberikan
minuman dicampur MSG menunjukan MSG dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.
Bagaimana jika dilakukan pada manusia? Masih belum ada penelitiannya.
Kelemahan dari penelitian ini adalah jangka waktu pelaksanaan masih sangat
pendek dan tidak dilakukan uji pada manusia langsung. Hasil yang ditunjukan
masih belum bisa diyakinkan sama pada manusia. Sebaliknya, kelemahan pada
rekomendasi badan pangan sebelumnya tidak menunjukan berapa batas aman (limit
atas) konsumsi MSG, dan dalam jangka waktu berapa lama konsumsi yang tetap aman
bagi kesehatan.
BUKTI
Keterangan
|
Mendukung
|
Tidak Mendukung
|
MSG Aman
|
FDA
|
|
BPOM
|
||
New Zealand
Food Safety Authority
|
Untuk segala resiko dan keuntungannya, rekomendasi kami pada kasus ini :
- Gunakan MSG hanya seperlunya saja (jangan berlebihan). Jangan sampai ingin mencari rasa sampai mengorbankan raga.
- Pilih alternatif penambah citarasa yang lain dari bahan alami tanpa banyak pengolahan, seperti misalnya dari bahan jamur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana menurut Anda ?