“Dokter, Saya demam, pusing, tidak enak badan”, ujar pasien
“Sudah berapa lama ?”
“Baru 2 hari yang lalu”, sahut pasien sambil
mengingat-ngingat.
“Sudah minum obat apa saja?”
“Saya ada minum obat Paracetamol, Amoksilin, dan Asam
Mefenamat. Cuma itu saja, dok. Saya tidak berani minum obat yang aneh-aneh.”
Hayo, siapa yang pernah curhat ke dokter seperti itu ?
Lebih dari separuh pasien kami
dengan sakit kepala ataupun demam akan mencoba untuk membeli obat di pasaran
terlebih dahulu. Dan dari jumlah itu, hampir separuhnya akan membeli
antibiotik, salah satunya Amoksisilin, sebagai obat “coba-coba”.
Menurut ilmu “katanya” :
Ø Minum
obat Amoksisilin akan lebih ampuh untuk menurunkan demam
Apakah benar ???
Ibarat pribahasa tak kenal maka tak sayang, mari kita mengenal
dulu apa itu demam dan antibiotik.
Coba dibayangkan, jika Anda dicolek seseorang, apa reaksi
Anda? Bagaimana kalau anda ditampar? Reaksinya pasti lebih dasyat lagi!
Begitu pula tubuh kita. Demam adalah suatu reaksi tubuh.
Jika terjadi serangan dari luar, bisa dari virus, bakteri, jamur, atau suhu
yang terlalu ekstrim sekalipun, akan mengaktifkan reaksi tubuh, salah satunya
dalam bentuk demam.
Nah, supaya reaksi demam tersebut dapat berkurang, tubuh
harus memastikan bahwa situasi dalam tubuh dalam kondisi aman, tanpa serangan.
Artinya, baik virus, bakteri dsb sudah dimusnahkan/dikurangi. Setelah itu baru
demam berlahan akan berkurang.
Dari sini, dapat disimpulkan sementara bahwa : penanganan
demam itu harus sesuai dengan penyebabnya.
Sekarang kita bergeser ke Antibiotik.
Apa itu Antibiotik ?
Antibiotik terdiri dari kata ANTI + BIOTIK.
Anti berarti Lawan atau Kontra (anggap saja seperti itu ya
=) , sedangkan Biotik merujuk pada Bakteri. Jadi, obat Antibiotik adalah obat
untuk melawan bakteri. Apa saja obat Antibiotik ? Oh, banyak! Salah satunya
Amoksisilin.
Jadi, “peluru” Antibiotik akan berguna untuk melawan sasaran
bakteri. Bagaimana dengan sasaran yang lainnya? Tentu “peluru” itu akan
meleset.
Sampai di sini bisa diterima ya?
Sekarang kita gabungkan dua pemahaman di atas dan dimasukan
dalam sebuah tabel :
PENYERANG
|
OBAT DEMAM
|
PELURU
|
Bakteri
|
Antidemam
|
Antibiotik
|
Virus
|
Antidemam
|
Antivirus
|
Jamur
|
Antidemam
|
Antijamur
|
Suhu
|
Antidemam
|
Menyingkir dari tempat itu !
|
Jika melihat tabel di atas, apakah lebih dipahami?
Dari tabel kita bisa melihat bahwa obat yang bisa dipakai
pada seluruh demam adalah Antidemam (dalam bahasa keren-nya Antipiretik), dan
bukan Antibiotik. Antidemam yang umum digunakan adalah Paracetamol! Antibiotik
hanya salah satu “peluru” dari berbagai kemungkinan penyebab demam.
Lantas, bagaimana kita tahu penyebab demam supaya “peluru”
yang digunakan tepat?
Itulah peran tenaga medis/dokter untuk menilai
penyebab-penyebab demam tersebut. Ditambah dengan pemeriksaan penunjang yang
tepat, maka penilaian akan semakin tajam – setajam silet !
Jadi, bagaimana pendapat kami
dengan pertanyaan :
“Minum obat
Amoksisilin akan lebih ampuh untuk menurunkan demam”
Mari kita kaitkan dengan bukti ilmiah, yang sudah diteliti
dengan seksama dan dilihat hasilnya.
v
Bukti
Ilmiah Terkait Langsung
KETERANGAN
|
MENDUKUNG PERTANYAAN
|
TIDAK MENDUKUNG
|
Kegunaan Antibiotik dan proses
dalam tubuh
|
Buku Bertram G. Katzung : Basic and Clinical Pharmacologic 9th ed
|
v
Artikel
Ilmiah
KETERANGAN
|
MENDUKUNG PERTANYAAN
|
TIDAK MENDUKUNG
|
Penggunaan Antibiotik di usia awal
dapat menimbulkan alergi
|
|
|
Berbagai macam jenis demam pada
orang dewasa
|
v
Saran
kami :
Antibiotik TIDAK digunakan rutin
pada demam, bahkan jika digunakan secara belebihan akan menimbulkan efek kurang
baik bagi tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana menurut Anda ?